Gangguan
Dorongan yang Berlebihan (OCD)
OCD merupakan diagnosa klinis terkait suatu gangguan kecemasan dan
mempengaruhi hingga 4% orang dewasa dan anak-anak. Orang-orang yang menderita
gangguan yang melemahkan ini memiliki pikiran yang menyedikan dan mengganggu
yang mana menyebabkan mereka melakukan perilaku yang diulang-ulang seperti
menghitung diam-diam atau mencuci tangan terus-menerus. Meskipun penderita OCD
memahami bahwa obsesi mereka tidak realistis, mereka menyadari sangat sulit
untuk mengeluarkan pikiran-pikiran menganggu ini dari akal mereka. Mereka yang
menderita OCD mengembangkan pola perilaku yang ketat yang sangat menyita waktu
dan mulai mengganggu rutinitas harian. Banyak orang dengan OCD menunda mencari
cara mengobatinya karena mereka malu atas pkiran dan perilaku mereka sendiri.
Penderita OCD mengalami kecemasan yang tidak
beralasan danj uga berlebihan yang bertindak sebagai sumber stress. Ketakutan akan
kekotoran dan kontaminasi adalah pikiran-pikiran obsesiv yang paling umum. Obsesi
dengan keteraturan dan kesesuaian juga umum. Pada kasus lain, pemikiran tetap
berpusat pada keraguan, seperti apakah pintu sudah dikunci atau belum atau
sudahkah kompor dimatikan, gerakan-gerakan impulsif seperti dorongan untuk
bersumpah di depan umum atau menarik alarm kebakaran adalah jenis gejala OCD
yang lain. dalam rangka telah di diagnosa memiliki OCD, seorang penderita harus
melatih obsesi dan atau kompulsi yang terjadi cukup sering dalam satu waktu
(setidaknya sekali dalam satu jam setiap hari).
Untuk melawan pikiran yang berlebihan dan
impulsif, kebanyakan penderita OCD menunjukkan ritual pengulangan tertentu yang
mereka percaya akan mengurangi kecemasan mereka. Tekanan ini bisa secara mental
atau perilaku dalam sifatnya. Ritual yang umum termasuk mengecek, mencuci,
menghitung, dan berdoa. Seringkali penderita OCD mengambil aturan kaku bagi
kompulsi bagi mereka. Misalnya, perempuan yang terobsesi dengan kebersihan
mungkin mencuci tangannya 3X sebelum untuk memikirkan alat-alat makan kotor
dari pikirannya. Pada banyak kasus, kompulsinya tidak berhubungan dengan obsesi
sama sekali. Seorang laki-laki yang terobsesi dengan gambar binatang mati
mungkin menghitung diam-diam hingga 500 atau menyentuh kursi tertentu lagi dan
lagi dalam rangka menghapus gambar itu. Berpegangan pada objek yang normalnya
akan diabaikan, seperti koran dan kontainer kosong adalah kompulsi umum lain.
Gejala OCD umumnya dimulai antara umur 10-24
dan berlanjut tidak terhingga sampai seseorang mencari pengobatan. Memiliki seorang
anak tampaknya tidak menjadi bagian penuyakit gangguan ini, meskipun stress
dapat membuat gejala-gejalanya lebih kuat. Penyebab OCD sudah diteliti
berkali-kali dan menunjuk pada sejumlah faktor genetik. Sementara penelitian
menunjukkan bahwa OCD dan gangguan kecemasannya sering diturunkan melalui
keluarga, gejala spesifik untuk setiap anggota keluarga jarang sama. Misalnya seorang
Ibu yang terobsesi dengan perintah mungkin memiliki anak laki-laki yang tidak
dapat berhenti berfikir mengenai suatu kata atau angka.
Penelitian pada para penderita OCD telah
menemukan beberapa tren psikologi. Kebanyakan banyak penelitian menunjukkan
sirkuasi darah yang berlebihan di beberapa area otak. Sebagai hasil dari
kenaikan aliran darah ini, sistem serotoninergik yang mengatur emosi, gagal
berfungsi secara efektif, penelitian juga menunjukkan bahwa penderita OCD
memiliki lebih sedikit serotonin dibandingkan rata-rata orang. Jenis kelainan
ini juga ditemukan pada sindrom Tourette dan gangguan kekurangan perhatian
hiperaktif. Orang yang sedang berkembang secara syaraf seperti anak-anak juga
ditemukan lebih rentan terhadap OCD. Banyak laporan terkait poin OCD menjadi
infeksi yang dapat memicu gangguan, disebut infeksi streptokokus. Dipercaya bahwa
kasus kerongkongan anak-anak dapat menimbulkan sebuah sebuah respon dari sistem
imun yang memproduksi beberapa gangguan Neuropsikiatri, seperti OCD.
Karena penderita OCD cenderung tertutup
mengenai gejala mereka, mereka sering tidak melakukan pengobatan selama beberapa
tahun. Rata-rata penderita OCD menunggu sekitar 17 tahun sebelum menerima
perhatian medis. Seperti kebanyakan gangguan kecemasan, diagnosa awal, dan
pengobatan yang memadai dapat meringankan banyak gejalanya dan membuat orang
menjadi hidup dengan kehidupan yang normal. Kebanyakan rencana pengobatan untuk
OCD melibatkan suatu kombinasi secara medis dan psikoterapi. Kedua terapi-terapi
kognitif dan perilaku digunakan untuk mengajari pasien terkait terkait gangguan
mereka dan menghilangkan kecemasan. Penghambat serotonin yang cepat diresepkan
untuk meningkatkan konsentrasi otak serotonin. Pengobatan ini sukses mengurangi
gejala pada banyak penderita OCD dalam waktu pendek. Untuk kasus ketika OCD
dihubungkan dengan infeksi Streptokokus terapi antibiotik kadang-kadang
diperlukan.