Siti
Aisyah
163111147
PAI
3D
Sedikit
Menonton TV, Mengurangi Kekerasan dan Perilaku Agresif
Mengurangi Penggunaan televisi, video, dan video game
dapat mengurangi perilaku agresif anak-anak sekolah, menurut penelitian oleh
Dr. Thomas Robinson dan yang lainnya dari Fakultas Kedokteran Universitas
Stanford.
Penelitian yang diterbitkan pada bulan januari 2001
pada jurnal kesehatan anak dan remaja menemukan bahwa murid-murid kelas 3 dan 4
yang mengikuti kurikulum untuk mengurangi penggunaan televisi, video, dan video
game mereka lebih sedikit melakukan perilaku verbal (memanggil teman bukan
dengan namanya) dan mengurangi perilaku agresifnya.
Penelitian tersebut berlangsung di dua Sekolah Dasar
yang serupa, yaitu di San Jose dan California. Siswa di satu sekolah menjalani
program 18 pelajaran selama 6 bulan yang dirancang untuk membatasi penggunaan
media, sementara untuk siswa yang lain tidak.
Kedua kelompok siswa tersebut memiliki laporan
perilaku agresif yang serupa pada awal penelitian. Setelah program enam bulan
tersebut berjalan, ada suatu perbedaan yang sangat nyata pada kedua kelompok
tersebut.
Para siswa yang mengurangi waktu menonton televisi, mereka
lebih sedikit melakukan perilaku agresif dalam satu jam dan berkurang 2-4
persen lebih sedikit dari teman sekelasnya yang agresif setelah program enam
bulan tersebut selesai.
Tindakan kekerasan fisik, laporan orang tua tentang
tentang perilaku agresif, dan persepsi tentang dunia yang jahat rata-rata juga
menurun, namun parra penulis menyarankan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dalam memperkuat hasil penelitian-penelitian terdahulu.
Meskipun banyak penelitian telah menunjukkan bahwa
anak-anak yang menonton televisi lebih mungkin untuk bertindak kekerasan,
laporan ini selanjutnya memverivikasi bahwa televisi, video, dan video game
yang menyebabkan perilaku kekerasan, dan ini adalah yang pertama untuk
mengevaluasi solusi terhadap masalah.
Guru di sekolah juga memasukkan program dalam
kurikulum mereka yang telah ada. Pembelajaran awal mendorong siswa untuk terus
memantau dan melaporkan saat mereka menonton televisi atau video, atau video
game untuk memotivasi mereka untuk membatasi kegiatan mereka sendiri.
Pelajaran awal yang diikuti yaitu memerhatikan
televisi dan ada yang mendorong untuk lebih sedikit menonton televisi. Selama
10 hari, siswa ditantang untuk tidak menonton televisi, video, atau permainan
video. Selah itu, para guru mendorong siswa-siswa untuk menggunakan media
selama tujuh jam per minggu. Hampir semua siswa berpartisipasi dalam mematikan
media tersebut, dan sebagian besar dari mereka mengikutinya pada minggu-minggu
berikutnya.
Pelajaran tambahan mendorong anak-anak untuk
menggunakan waktu mereka secara lebih selektif, dan banyak pelajaran terakhir
yang dianjurkan kepada siswa untuk mengurangi aktivitas di depan layar.
Penelitian ini bukanlah penelitian yang pertama
menemukan hubungan antara televisi dan kekerasan. Hampir 3.500 penelitian
tentang masalah ini dalam 40 tahun terakhir telah menunjukkan hubungan yang
sama, menurut Akademik Amerika Pediatrik.
Diantara penelitian yang paling penting adalah Dr.
Leonard D. Eron, yang menemukan bahwa keterpurukan terhadap kekerasan televisi
untuk anak adalah prediksi yang kuat mengenai perilaku agresif di kemudian
hari, bahkan lebih kuat daripada perilaku yang kejam saat masih anak-anak.
Televisi yang lebih kejam adalah yang ditonton pada
usia delapan tahun, yang lebih serius adalah perilaku agresif mereka bahkan 27
tahun kemudian.
Penelitian lain oleh Dr. Brandon S. Centerwall
menemukan tingkat pembunuhan meningkat setelah diperkenalkannya televisi. Di
Amerika Serikat dan Kanada, tingkat pembunuhan berlipat ganda 10 sampai 15
tahun setelah diperkenalkannya televisi, setelah generasi televisi pertama
tumbuh.
Centerwall menguji pola ini di Afrika Selatan, yang
mana siaran televisi dilarang sampai tahun 1975.
Tingkat pembunuhan di Afrika Selatan relatif stabil
sejak pertengahan tahun 1940 sampai dengan pertengahan tahun 1970-an. Pada
tahun 1987, tingkat pembunuhan telah meningkat 130 persen daripada pada tahun
1974. Tingkat pembunuhan di Amerika Serikat dan kanada telah diratakan untuk
sementara waktu.
Penelitian Centerwall menyiratkan bahwa media televisi
bukan hanya konten, mempromosikan kekerasan, dan penelitian terkini yang
dilakukan oleh Dr. Robinson mendukung kesimpulan tersebut.
Mematikan televisi tidak secara khusus menargetkan
kekerasan, tidak melakukan periode tunjangan berikut. Mengurangi penggunaan
televisi pada umumnya mengurangi perilaku agresif.
Bahkan televisi tidak ada kekerasan yang lebih keras
daripada kehidupan nyata dan dapat mengarahkan penonton untuk mempercayai bahwa
kekerasan itu lucu dan tidak mengandung konsekuensi, dan merupakan sebuah
solusi dari masalah. Juga menonton televisi yang berisi apapun merampas waktu
kita untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitar.
Menonton televisi terlalu banyak dapat menghambat
keterampilan dan kesabaran yang kita butuhkan untuk bergaul dengan orang lain
tanpa harus melakukan agresi. Televisi sebagai media mempromosikan
agresi dan kekerasan. Solusi terbaik adalah mematikannya.
0 komentar:
Posting Komentar